Pemodalan & Pembiayaan dalam Wirausaha

BAB I
PEMBAHASAN

1.      Definisi Modal
Pada permulaannya, orientasi dari pengertian modal “physical-oriented”, dalam hubungan ini dapat dikemukakan misalnya pengertian modal yang klasik, dimana artian modal ialah sebagai “hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut”. Dalam perkembangannya kemudian ternyata pengertian modal mulai bersifat “non-physical oriented”, dimana antara lain pengertian modal ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan memakai atau menggunakan yang terkandung dalam barang-barang modal, meskipun dalam hal ini sebenarnya juga belum ada persesuaian pendapat diantara para ahli ekonomi sendiri. Dalam hubungan ini, Riyanto dalam bukunya (2015:17-19) mengemukakan beberapa pengertian modal menurut penulis :
a.       A. Amonn J. von Komorzynsky
yang memandang modal sebagai kekuasaan menggunakan barang-barang modal yang belum digunakan, untuk memenuhi harapan yang akan dicapainya.
b.      Prof. Meij
mengartikan modal sebagai “kolektivitas dari barang-barang modal” yang terdapat dalam neraca sebelah debit, sedangkan yang dimaksud dengan barang-barang modal ialah semua barang yang ada dalam rumah tangga perusahaan dalam fungsi produktifnya untuk membentuk pendapatan.
c.       Prof. Polak
mengartikan modal ialah sebagai kekuasan untuk menggunakan barang-barang modal. Dengan demikian modal ialah terdapat di neraca sebelah kredit. Adapun yang dimaksud dengan barang-barang modal ialah barang-barang yang ada dalam perusahaan yang belum digunakan, jadi yang terdapat di neraca sebelah debit.
d.       Prof. Bakker
mengartikan modal ialah baik yang berupa barang-barang kongkret yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debit, maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat di sebelah kredit”.[1]
Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal (modal saham), keuntungan atau laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh utangnya. (Munawir,2001)[2]
Menurut kami modal adalah segala sesuatu yang pertama kali dikeluarkan atau digunakan untuk membiayai pendirian perusahaan (pra-investasi), mulai dari persiapan yang diperlukan sampai perusahaan tersebut berdiri (memiliki badan usaha).
Besarnya modal yang diperlukan tergantung dari jenis usaha yang akan digarap. Hal lain yang mempengaruhi besarnya modal adalah jangka waktu usaha atau jangka waktu perusahaan menghasilkan produk yang diinginkan.
*      Pengertian Pembiayaan
Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah kepada nasabah. Pembiayaan secara luas berarti financing atau pembelanjaan yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dikerjakan oleh orang lain.
Pembiayaan adalah suatu modal yang diperlukan untuk membuat suatu usaha. Pembiayaan sendiri merupakan hal yang paling vital dalam pembuatan usaha baru. Yang paling utama pembiayaan biasanya menggunakan uang modal, terkadang modal yang besar dibutuhkan untuk membuat suatu usaha baru. Namun tidak sedikit pula usaha yang mebutuhkan modal kecil tapi menghasilkan keuntungan yang besar.[3]






2.      Sumber-sumber pemodalan
Modal dapat dibedakan berdasarkan sumbernya, bentuknya, kepemilikan serta berdasarkan sifatnya.
1)      Berdasarkan Sumbernya
§  Modal sendiri, adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Oleh karena itu modal sendiri di tinjau dari sudut likuiditas merupakan “dana jangka panjang yang tidak tertentu likuiditasnya”.
§  Modal asing, adalah modal yang berasala dari luar perusahaan yang sifatnya sementara, dan bagi perusahaan yang bersangkutan dengan modal tersebut merupakan utang yang pada saatnya harus dibayar kembali.
2)      Berdasarkan Bentuknya
§  Modal konkret, adalah modal yang jelas wujudnya dalam proses produksi. misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan.
§  Modal abstrak, adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya, hak paten, nama baik, dan hak merek.
3)      Berdasarkan Kepemilikannya
§  Modal individu, adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya, adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di bank.
§  Modal masyarakat, adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi. Contohnya, adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.
4)      Berdasarkan Sifatnya
§  Modal tetap, adalah jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang. Misalnya mesin-mesin dan bangunan pabrik.
§  Modal lancar, adalah modal yang habis digunakan dalam satu kali proses produksi. Misal bahan-bahan baku.[4]

3. Masalah-masalah dalam Pemodalan
1.       Kurangnya ketajaman bisnis, (misal : tidak jeli melihat peluang, tidak dapat mengadaptasi masalah dengan baik).
2.      Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan. Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
3.      Kurangnya pengalaman bisnis. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan. pengalaman yang cukup bisa menjadikan peluang usaha yang baik.
4.      Harus dapat mengidentifikasi lebih dahulu kebutuhan modal (baik secara finansial maupun berupa mesin).
5.      kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
6.      Harus ada proyeksi laba dan proyeksi mengenai tingkat pengembalian investasi.
7.      Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan menghambat operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
8.      Harus ada identifikasi tujuan dari penggunaan modal usaha.
9.      Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.[5]


BAB II
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal (modal saham), keuntungan atau laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh utangnya.
Pembiayaan adalah suatu modal yang deiperlukan untuk membuat suatu usaha. Pembiayaan sendiri merupakan hal yang paling vital dalam pembuatan usaha baru. Yang paling utama pembiayaan biasanya menggunakan uang modal, terkadang modal yang besar dibutuhkan untuk membuat suatu usaha baru. Namun tidak sedikit pula usaha yang mebutuhkan modal kecil tapi menghasilkan keuntungan yang besar.























DAFTAR PUSTAKA

Suhardi, yusuf, kewirausahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2010









[1] Jurnal modal dan jenis modal
[2] Suhardi, kewirausahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2010

Komentar